Elysium

Rifqi Prasetio
Jan 12, 2022

Sanubari hampa mencoba terus menari

Dalam sebuah karunia napas dan dahaga

Mana ada hikayat sempurna, apalagi di dunia biasa

Familiar, satu atap putih abu, namun hanya berbagi dinding dan setapak saja tanpa sedar

Sejiwa, selera, namun tidak atau belum dipertemukan

Pencitraan terkini televisi dan media aksi

Sembari menepis sepi ada apa gerangan

Persoalan-persoalan semenjana

Mereka meramaikan dunia fana

Elysia, menjadi Elysium-ku

Perhiasan Bumi, ciptaan Illahi

Alhubbu awwaluhu dzikrun, wa aakhiruhu fikrun

Cinta adalah berawal dari menyebut, dan kesudahaannya adalah memikirkan

Kata obrolan warung kopi Sarungan dan Abangan

Biarkan jemarimu tak hanya menyentuh tuts piano, jemariku bertemu dikau juga

Hempaskan segara untuk memetik gitarmu, dan kupetik bunga untukmu

Gema nada senandung Chopin dan balada

Semoga kelak kita bercengkerama segera

--

--

Rifqi Prasetio

Socio-Politics student. Philosophy, Art and History enthusiast. Half time Thinker, full time God's creature, and her all time admirer.